Fenomena Hidup Panjang tapi Kesepian di Singapura dan Dampaknya pada Lansia

Berita menggembirakan datang dari Singapura, di mana semakin banyak warga negara Indonesia yang kini memiliki kesempatan untuk menjadi warga negara Singapura dan bekerja di sana. Hal ini tentu membuka peluang besar bagi banyak orang Indonesia untuk meraih impian baru dan meningkatkan kualitas hidup mereka di negara maju tersebut. Namun, di balik perkembangan ini, ada sisi lain yang patut menjadi perhatian, yakni fenomena “Living Long but Dying Alone” atau hidup lama namun mati dalam kesendirian yang semakin banyak terjadi di Singapura dan beberapa negara lain di dunia.

Di Singapura, meskipun banyak orang yang berhasil meraih kehidupan yang lebih baik, ternyata ada masalah serius yang tak kalah mengkhawatirkan. Banyak warga lanjut usia yang tinggal di apartemen-apartemen mewah, namun tidak ada keluarga atau anak-anak yang datang mengunjungi mereka. Mereka hidup dalam kesepian, tanpa perhatian atau kasih sayang dari orang-orang terdekat. Fenomena ini bukan hanya terjadi di Singapura, tetapi juga meluas di banyak negara lainnya, termasuk sejumlah negara Eropa dan Jepang.

Di Jepang, fenomena ini semakin mencolok dengan adanya kelompok relawan yang secara rutin mengumpulkan jenazah orang tua yang telah meninggal dunia namun tidak dikunjungi anak-anaknya. Proses pencarian jenazah ini terkadang sangat sulit, karena relawan sering hanya mengandalkan bau tertentu sebagai petunjuk. Bahkan, dalam beberapa kasus, ada orang tua yang memilih mengasingkan diri ke pegunungan dan mengakhiri hidup mereka di sana, jauh dari keluarga dan orang-orang terdekat. Ini adalah kenyataan yang sangat menyedihkan yang menjadi perhatian global.

Lalu, pertanyaannya adalah, apakah hidup yang panjang itu selalu menjadi hal yang baik? Banyak dari kita tentu saja menginginkan umur panjang, karena dengan hidup lebih lama, kita bisa menikmati lebih banyak kebahagiaan, berkarya lebih banyak, dan menyaksikan generasi penerus kita tumbuh dan berkembang. Namun, kita juga harus mengakui bahwa hidup panjang tidak selalu berarti kehidupan yang penuh dengan kebahagiaan dan kasih sayang.

Dalam realitasnya, umur panjang memerlukan biaya yang tidak sedikit. Seiring bertambahnya usia, kita membutuhkan perawatan kesehatan yang semakin mahal, seperti terapi anti-aging atau biaya untuk menjaga kesehatan tubuh yang semakin menua. Selain itu, kemajuan teknologi yang semakin pesat juga tidak menjamin bahwa kita akan selalu mendapatkan perhatian dari orang-orang di sekitar kita. Generasi muda sekarang lebih asyik dengan kehidupan mereka, gadget, dan rutinitas sehari-hari. Anak-anak yang sibuk dengan dunia mereka sering kali melupakan kewajiban untuk menghabiskan waktu dengan orang tua mereka, yang berujung pada kesepian dan pengabaian.

Baca juga:  Griya Lansia Betesda: Panti Jompo Kristen Terbaik untuk Lansia yang Bahagia dan Bermakna
Ilustrasi Orang Tua Kesepian (Foto: Pixabay.com)

Fenomena “Living Long but Dying Alone” adalah kenyataan yang harus menjadi perhatian kita semua. Seiring bertambahnya usia, kebutuhan emosional dan sosial seseorang semakin besar. Ketika seseorang merasa tidak diperhatikan atau diabaikan, dampak psikologisnya bisa sangat besar. Kesepian yang dialami orang tua yang tidak mendapatkan perhatian dari anak-anaknya bisa menyebabkan gangguan mental, seperti depresi atau kecemasan. Bahkan, beberapa penelitian menunjukkan bahwa kesepian dapat memengaruhi kualitas hidup seseorang, mempercepat penuaan, dan bahkan mempersingkat usia.

Penting bagi kita untuk mulai merenungkan masalah ini sejak dini. Kita harus menjaga hubungan yang baik dengan orang tua, bukan hanya saat mereka masih muda dan sehat, tetapi juga ketika mereka semakin menua. Kita harus siap memberikan perhatian dan kasih sayang, serta memastikan mereka tidak merasa kesepian, karena kesepian dapat merusak kualitas hidup mereka. Selain itu, sebagai masyarakat, kita perlu lebih peduli terhadap kesejahteraan sosial lansia dan menciptakan lingkungan yang lebih ramah bagi mereka.

Memiliki umur panjang adalah anugerah yang patut disyukuri. Namun, umur panjang yang penuh kesepian dan tanpa kasih sayang jelas bukanlah hidup yang diinginkan. Mari kita bersama-sama berusaha menciptakan kehidupan yang lebih baik bagi orang tua, dengan memberikan perhatian, kasih sayang, dan kebersamaan, sehingga mereka bisa menikmati masa tua dengan kebahagiaan, bukan kesendirian. Seiring bertambahnya usia, kita harus memastikan bahwa kita tidak hanya menambah panjang umur, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup yang lebih baik dan penuh makna.

Artikel Lainnya